Detail Cantuman

β-secretase (BACE-1) adalah reseptor Aspartil Protease yang secara abnormal menghasilkan Protein Prekursor Amyloid (APP) yang tidak larut dan membentuk Plaque di area sekitar neuron yang menjadi penyebab utama munculnya Alzheimer. Salah satu tanaman yang saat ini dilaporkan memiliki aktivitas yaitu Rimpang Kunyit (Curcuma longa linn.) sebagai anti-amiloidagenic. Sehingga tujuan dari, penelitian ini untuk memprediksi interaksi secara spesifik antara senyawa yang terkandung dalam rimpang kunyit (Curcuma longa linn.) dengan reseptor terkait yaitu BACE-1. Metode yang digunakan yaitu molecular docking untuk meniru peristiwa penambatan yang terjadi antara reseptor dan ligan dengan parameter yaitu fungsi scoring. Jumlah senyawa yang terkandung sebanyak 50 senyawa dengan 4 senyawa diantaranya memiliki nilai KI (Konstanta Inhibisi) dan Energi Gibss (ΔG) terendah dibanding ligan alami. Senyawa tersebut yaitu Bisdemethoxycurcumin sebesar -8,61 kkal/mol dengan nilai KI sebesar 463,29 nM, senyawa Geranyl-p-cumene sebesar -8,57 kkal/mol dengan nilai KI sebesar 525,57 nM, Dehydrossausurea Lactone sebesar -8,49 kkal/mol dengan nilai KI, sebesar 691,01 nM dan Curcumin sebesar -8,46 kkal/mol dengan nilai KI sebesar Keempat senyawa ini memenuhi aturan Lipinski’s Rule of Five. Selain itu, senyawa dengan nilai Scoring terendah yaitu Bisdemethoxycurcumin memiliki
profil absorpsi dan distribusi yang baik serta tidak menimbulkan toksisitas senyawa baik mutagenik maupun karsinogenik. Sehingga senyawa Bisdemethoxycurcuminini dapat dijadikan sebagai kandidat senyawa baru yang berpotensi sebagai terapipenyakitAlzheimer (Alzheimer’s Disease).