Detail Cantuman

Jeruk nipis seringkali dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Secara ilmiah terbukti
bahwa jeruk nipis mempunyai beberapa aktivitas farmakologi yang berpotensi sebagai
tanaman obat. Aktivitas farmakologi tersebut sangat erat kaitannya dengan metabolit
sekunder yang terdapat di dalam jeruk nipis. Tujuan dari review artikel ini mengkaji
lebih lanjut terkait keanekaragaman senyawa metabolit sekunder dan mengungkapkan
keterkaitan antara tempat asal tumbuh dan keanekaragaman senyawa metabolit yang
dihasilkan dari jeruk nipis. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
systematic review dengan mengumpulkan pustaka terindeks scopus yang bersumber
dari Google Scholar, Elsevier dan ScienceDirect. Hasil yang diperoleh terdapat 110
senyawa terdiri dari 91 senyawa golongan terpenoid, 6 senyawa golongan kumarin, 7
golongan senyawa flavonoid, 3 senyawa golongan steroid dan 3 senyawa golongan
asam lemak yang diperoleh dari bagian kulit, daun dan biji dari jeruk nipis. Sebanyak
75 senyawa metabolit sekunder diperoleh dari bagian kulit jeruk nipis. Dapat diketahui
senyawa metaboit yang terdapat dalam jeruk nipis yaitu terpenoid, kumarin, steroid,
flavonoid dan asam lemak serta korelasi antara tempat tumbuh tanaman dengan
senyawa metabolit sekunder tidak terlalu berpengaruh namun terdapat senyawa
tertentu yang tidak terdapat didaerah lainny