REVIEW: KAJIAN KADAR AFLATOKSIN PADA BERBAGAI REMPAH DI PASARAN
Rempah-rempah sebagian besar diproduksi di negara-negara yang beriklim tropis dengan suhu, kelembaban, dan curah hujan yang tinggi sehingga mendorong pertumbuhan jamur dan rentan terkontaminasi mikotoksin. Salah satu mikotoksin yang berbahaya adalah aflatoksin. Pasar juga merupakan tempat yang rawan dan berisiko cukup tinggi terhadap cemaran mikroba ditinjau dari tempat penyimpanannya karena mendukung tumbuhnya aflatoksin. Kajian mengenai kadar cemaran aflatoksin yang terdapat pada rempah-rempah di pasar dengan berbagai metode diperlukan sehingga dibuatlah review artikel jurnal ini. Review ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait analisis kimia khususnya kadar cemaran aflatoksin pada rempah-rempah di pasar. Review artikel ini dibuat berdasarkan studi literatur pada artikel-artikel penelitian sebelumnya. Penulisan review artikel menggunakan metode studi pustaka menggunakan jurnal ilmiah dari penyedia jurnal di internet berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil review menunjukkan metode yang digunakan untuk menguji aflatoksin pada penelitian yang diulas yaitu Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), Enzyme-linked immune-sorbent assay (ELISA) dan Kromatografi Cair Tandem-Spektrometri Massa (LC-MS/MS). Dari kelima rempah-rempah yang direview rempah yang kandungan aflatoksinnya paling tinggi terdapat pada rempah Pala yang diambil dari pasar Sulawesi Utara memiliki kadar aflatoksin B1 sebesar 1632,1 ?g/kg dengan menggunakan metode KCKT. Sedangkan kadar aflatoksin yang mendekati nilai standar maksimum aflatoksin yang telah ditetapkan terdapat pada rempah Kayu Manis yang diambil dari pasar Tripoli dengan menggunakan metode KCKT memiliki kadar aflatoksin B1 sebesar 6,4 ?g/kg.
Detail Information
Citation