Detail Cantuman

Askariasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides atau biasa disebut cacing gelang. Pengobatannya dapat dilakukan dengan pemberian obat cacing seperti pirantel pamoat dan piperazin sitrat. Namun di samping kegunaanya obat tersebut memiliki efek samping yang tidak dikehendaki. Sebagai obat alternatif yang efek sampingnya lebih kecil dapat digunakan obat dari bahan alam, salah satunya tanaman lengkuas. Lengkuas merah merupakan tanaman yang mengandung tanin dan flavonoid yang diduga memilki aktivitas antelmintik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efek antelmintik ekstrak etanol rimpang lengkuas merah terhadap cacing gelang babi (Ascaris suum) secara in vitro. Pada penelitian ini, cacing dibagi atas 7 kelompok, yaitu dua kelompok normal (kelompok yang diberi NaCl 0,9% atau DMSO 1%), tiga kelompok uji (kelompok yang masing-masing diberi ekstrak pada konsentrasi 4%, 8%, dan 12%), dan tiga kelompok pembanding (kelompok yang diberi pirantel pamoat 1%, piperazin 2%, dan mebendazol 0,25%). Penelitian menggunakan telur dan cacing dewasa, dan parameter yang diamati adalah paralisis dan kematian cacing dewasa dan persen inhibisi perkembangan telur fertil. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang lengkuas merah pada semua konsentrasi memilki efek paralisis, dan efek paralisis dan kematian yang terkuat ditunjukkan oleh konsentrasi 12%, yang berbeda bermakna dibandingkan dengan kontrol normal (p<0,05). Demikian juga ekstrak tersebut dapat menghambat perkembangan telur cacing Ascaris suum pada semua konsentrasi secara bermakna dibandingkan dengan kontrol normal (p<0,05).