Detail Cantuman

Pelayanan kefarmasian kini berorientasi pada pasien dari yang sebelumnya berorientasi pada obat. Pelaksanaannya mengacu pada pharmaceutical care. Dalam hal ini, mutu pelayanan kefarmasian oleh apoteker harus terus menerus ditingkatkan. Mutu pelayanan di bidang kesehatan dititikberatkan pada kebutuhan dan tuntutan yang berkaitan dengan kepuasan masyarakat, ditinjau dari segi kesesuaian penyelenggaraan pelayanan. Analisis kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang telah diberikan dapat mengidentikasi bidang pelayanan yang perlu ditingkatkan dalam pelayanan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek Kabupaten Garut, berdasarkan kesesuaian dan Indeks Kepuasan Masyarakat ditinjau dari dimensi kehandalan, daya tanggap, kepastian, empati dan bukti fisik. Serta untuk mengetahui dimensi service quality yang perlu di tingkatkan dalam pelayanan kefarmasian di Apotek Kabupaten Garut. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Instrumen penelitian berupa lembaran kertas dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Data diperoleh dari kuesioner model Service Quality (ServQual) yang sudah tervalidasi dan reliabel, dengan menggunakan analisis Service Quality (ServQual) untuk mengetahui tingkat kesesuaian layanan yang dirasakan dengan jasa yang diharapkan dan analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan layanan kefarmasian di Kabupaten Garut berdasarkan kesesuaian antara persepsi dan harapan ditinjau dari lima dimensi Service Quality adalah 65,43%. Sedangkan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah 80,75 yang menunjukkan mutu pelayanan kefarmasian memiliki kriteria baik. Dengan dimensi Service Quality yang perlu ditingkatkan dalam pelayanan kefarmasian yaitu dimensi tangible (bukti fisik) dan reliability (kehandalan).