Detail Cantuman

Paku kidang (Dicksonia blumei (Kunze) Moore) merupakan tumbuhan kormophyta
yang dapat hidup di mana saja, termasuk tanaman tingkat rendah dengan ciri khas
memiliki rambut merah yang menyelimuti batangnya dan dapat tumbuh hingga 6
meter. Tumbuhan ini belum banyak diteliti sehingga masih jarang informasi
mengenai pemanfaatannya dalam bidang pengobatan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui atau menganalisis senyawa yang terkandung pada tanaman paku
kidang terutama dibagian pelepah. Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah fourier transform infra red (FTIR) yang digunakan untuk mencari gugus
fungsi dan gas chromatography-massa spectrometry (GC-MS) yang digunakan
untuk menganalisis senyawa yang terkandung pada ekstrak etanol pelepah paku
kidang. Hasil dari pencarian gugus fungsi menggunakan FTIR menunjukan adanya
alkaloid, flavonoid, tanin dan steroid/triterpenoid. Sedangkan pada pencarian
senyawa menggunakan GC-MS terdapat 63 puncak senyawa dengan 2 komponen
senyawa mayor yaitu Hexanedioic acid, bis(2-ethylhexyl) ester dengan persentase
luas area 11,82% dan Bis(2-ethylhexyl) phthalate dengan persentase luas area
11,91%.