EKSTRAK AKTIF AKTINOBAKTERIA DARI MEDIAPRODUKSI AMPAS TAHU DAN AKTIVITASNYA SEBAGAIANTIMIKROBA
Aktinobakteria merupakan kelompok bakteri Gram positif. Bakteri ini memiliki
kemampuan untuk menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang salah satunya
memiliki khasiat sebagai antimikroba. Namun, produksi ekstrak antimikroba dari
aktinobakteria masih dilakukan dengan media komersial yang membutuhkan
biaya cukup tinggi. Ampas tahu merupakan hasil samping pembutan tahu dan
masih memiliki kandungan gizi yang relatif tinggi. Dengan demikian, ampas tahu
memiliki potensi untuk dijadikan salah satu komposisi media pertumbuhan
aktinobakteria dalam memproduksi ekstrak yang memiliki aktivitas antimikroba.
Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan ampas tahu sebagai salah satu
komposisi media pertumbuhan aktinobakteria untuk menghasilkan ekstrak aktif
antimikroba, mengidentifikasi aktivitas antimikroba dari akstrak aktinobakteria
dengan metode difusi cakram, dan mengidentifukasi karakteristik ekstrak
aktinobakteria dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan High
Performance Liquid Chromatohraphy (HPLC). Penelitian dilakukan dengan
menumbuhkan aktinobakteria (strain R35) pada media 5294, 5254, AT, GAT, dan
R yang diinkubasi selama 7 hari. Kemudian hasil inkubasi pada setiap media
diekstraksi dengan menggunakan etil asetat. Setelah ekstrak didapatkan, dilakukan
pengujian antimikroba pada bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus substilis, dan
Escherichia coli. Selanjutnya, dilakukan karakterisasi ekstrak menggunakan KLT
dan HPLC. Berdasarkan uji antimikroba, hasil ekstraksi media 5294, 5254, AT,
GAT dan R secara berturut-turut memiliki zona hambat sebesar 21,5 mm; 11,5
mm; 11,2 mm; 17,7 mm dan 11,5 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus
dan 17,9 mm; 11,1 mm; 11,2 mm; 17,7 mm dan 18,9 mm terhadap bakteri
Bacillus substilis. Sedangkan, pada bakteri Escherichia coli aktivitas antimikroba
hanya ditunjukan pada hasil ekstrak media 5294 dan R dengan zona hambat
berturut-turut sebesar 10,8 mm dan 6,5 mm. Hasil karakterisasi ekstrak dengan
KLT dan HPLC menunjukkan pola noda dan puncak yang beragam pada berbagai
variasi media. Pemanfaatan ampas tahu dapat menjadi alternatif komposisi pada
media pertumbuhan aktinobakteria untuk menghasilkan ekstrak yang memiliki
aktivitas antibakteri dan pola kromatogram yang beragam.
Detail Information
Citation