Detail Cantuman

Penuaan kulit dapat terjadi karena dua faktor, yaitu faktor intrinsik (terjadi secara
alami dan bertahap yang disebabkan oleh faktor fisiologik seperti genetic dan
hormon) serta faktor ekstrinsik (yang terjadi karena faktor lingkungan seperti
radiasi ultraviolet (sinar matahari). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
aktivitas antiaging ekstrak etanol delapan tanaman dan kombinasinya. Skrining
delapan tanaman dilakukan secara in vitro melalui uji penghambatan enzim
kolagenase. Dua ekstrak tanaman terpilih serta kombinasinya dalam bentuk sediaan
krim diuji aktivitas antiaging secara in vivo pada mencit jantan galur Balb/C.
Pengujian antiaging menggunakan Skin Analyzer EH 900U dengan mengukur
parameter uji sebelum dan sesudah diberikan sediaan. Penginduksi berupa UVB
yang dipaparkan selama 4 minggu dengan dosis 150 mJ/cm2 selama 15 detik pada
jarak 3 cm yang diberikan bersamaan dengan sediaan uji dan pembanding (vitamin
C). Hasil penelitian pada skrining secara in vitro menunjukkan % inhibisi terbaik
pada ekstrak etanol akar alang-alang (EEAA) dan ekstrak etanol daun bayam duri
(EEBD) secara berturut-turut sebesar 94,03% dan 71,66% serta nilai IC50 berturut-
turut sebesar 0,17 ppm dan 0,36 ppm. Pada pengujian antiaging secara in vivo
menunjukkan krim EEAA 1% memiliki efek antiaging paling baik dalam
meningkatkan persentase kolagen, elastisitas dan kelembaban serta dalam
menurunkan persentase pigmen dan sebum kulit mencit dibandingkan EEBD 1%
dan kombinasinya (EEAA-EEBD 0,5%-0,5% maupun EEAA-EEBD 1%-1%).