Detail Cantuman

Penggunaan obat yang tidak rasional merupakan masalah besar yang dihadapi dunia saat ini. Dalam upaya menjawab berbagai masalah yang ada di masyarakat Indonesia terkait obat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat yang disebut Gema Cermat pada tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian observasi. Sampel yang ikut pada penelitian ini adalah ibu-ibu kader di Desa Cisaat dan Desa Cikembulan, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat sejumlah 60 orang dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu kelompok pamflet, ceramah, dan CBIA (Cara Belajar Insan Aktif). Semua kelompok diberikan pre-
test yang dilanjutkan dengan pemberian intervensi yang berbeda di tiap kelompok. Teknik pengumpulan data menggunakan cross sectional. Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan uji lanjut Dunn?s. Hasil penelitian uji Kruskal Wallis
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikansi antara ketiga metode (p=0.003). Hasil uji lanjutan Dunn?s menunjukkan metode ceramah dan pamflet memiliki efektivitas yang sama (p=0,18; p>0,05). Hal serupa juga terjadi antara metode ceramah dan CBIA (p=0,10; p>0,05). Namun, metode CBIA lebih efektif dibanding metode ceramah (p=0,001; p< 0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) secara efektif dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan responden. Disarankan untuk mempertimbangkan menggabungkan metode seperti CBIA dan pamflet untuk mencapai efektivitas yang maksimal dalam program edukasi kesehatan.