Detail Cantuman

Indonesia merupakan negara yang memiliki sektor peternakan yang berkembang, salah satu diantaranya adalah peternakan ayam pedaging. Limbah bulu ayam yang dihasilkan belum bisa dimanfaatkan secara optimal. Pembakaran dan pembuangan ke sungai masih menjadi kebiasaan masyarakat yang menyebabkan masalah bagi lingkungan, karena limbah bulu ayam sulit terdegradasi. Salah satu kandungan kimia dari bulu ayam pedaging adalah keratin. Keratin dapat diekstraksi dengan cara hidrolisis untuk menghasilkan hidrolisat yang dapat dimanfaatkan untuk bidang pertanian, tekstil, kosmetik dan bidang lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perbedaan waktu dan suhu hidrolisis terhadap hasil ekstraksi keratin dari bulu ayam pedaging dengan metode hidrolisis basa menggunakan NaOH 1 M serta menganalisis karakteristiknya menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM) dan X- Ray Diffraction (XRD). Prosedur yang dilakukan untuk menghasilkan ekstrak keratin sampel bulu ayam pedaging menggunakan dua variasi yaitu variasi suhu pada 60?, 70? dan 80? dan variasi waktu pada 1 jam, 2 jam dan 3 jam, selanjutnya dikarakterisasi yang menghasilkan yield tertinggi dengan FTIR, SEM dan XRD. Hasil karakterisasi dengan FTIR menunjukkan adanya gugus keratin dan hasil XRD menunjukkan puncak difraksinya pada ?? sheet.