Detail Cantuman

Bakteri endofit yang berasosiasi dengan tanaman dapat menghasilkan senyawa
metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi aktivitas antibakteri dan karakterisasi bakteri endofit asal temulawak
(Curcuma xanthoriza). Seleksi aktivitas antibakteri dilakukan melalui metode uji
antagonis. Isolat terpilih dilakukan fermentasi dan ekstraksi untuk mendapatkan
ekstrak kasar. Pemisahan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak kasar dilakukan
melalui teknik kromatografi. Fraksi dengan nilai minimum inhibitory concentration
(MIC) terendah dikarakterisasi menggunakan Gass Chromatography-Mass
Spectrometry (GC-MS). Sebanyak 37 isolat bakteri endofit berhasil diperoleh. TKS24
memiliki zona hambat terluas terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923
(20mm) dan Bacillus subtilis ATCC 6633 (12.3 mm). Empat puluh enam fraksi
diperoleh dari hasil fraksinasi ekstrak menggunakan kromatografi kolom. Satu dari 46
Fraksi (F5) memiliki nilai MIC terbaik terhadap bakteri uji S. aureus (12.5 ppm) dan
B. subtilis (25 ppm). Identifikasi gen 16s rRNA menunjukkan isolat TKS24 termasuk
kedalam kelompok Pseudomonas sp.. Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa F5
teridentifikasi tujuh puluh senyawa, diantaranya Pyrrolo[1,2-a]pyrazine-1,4-
dione,hexahydro-3-(2-methylpropyl)-; Hexahydro-3-(1-methylpropyl)pyrrolo[1,2-
a]pyrazine-1,4-dione; Cyclo(L-prolyl-L-valine); Tributyl acetylcitrate ;
Benzo[h]quinoline,2,4-dimethyl-; trans-2-Decenoic acid; Pyrrolo[1,2-a]pyrazine-1,4-
dione,hexahydro-3-(phenylmethyl)-; Cyclo(alanylleucyl); 4-
Pyridinecarboxaldehyde,3-hydroxy-5-(hydroxymethyl)-2-methyl; l-Proline,N-
propoxycarbonyl-,isobutylester; Hexadecanoic acid,2,3-bis(acetyloxy)propyl ester;
dan Bis(2-ethylhexyl)phthalate sebagai senyawa utama yang diduga berperan dalam
menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil ini menunjukkan bahwa bakteri endofit
temulawak asal pulau Sumbawa dapat menjadi kandidat antibakteri baru dimasa depan.