Detail Cantuman

Diabetes melitus (DM) adalah salah satu dari sekian banyak penyakit degeneratif yang saat ini menjadi perhatian serius di negara berkembang khususnya Indonesia. Pada penatalaksanaanya, jika penggunaan obat antidiabetes tunggal tidak mencapai tujuan maka pengobatan diabetes melitus dapat menggunakan kombinasi beberapa obat antidiabetes. Pasien dapat mengonsumsi beberapa obat (polifarmasi) terutama pada pasien yang memiliki penyakit komorbid, sehingga dapat memfasilitasi terjadinya interaksi obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi terjadinya interaksi obat antidiabetes oral pada pasien geriatri. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode observasional deskriptif, sampel diuji tanpa mendapatkan perlakuan terlebih dahulu dengan menggunakan desain penelitian cross sectional, dan data diambil secara retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan sampel resep pasien geriatri yang mendapatkan terapi obat antidiabetes oral periode Oktober 2021-September 2022 dengan data pemberian terapi yang mengandung ? 2 obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang memiliki angka kejadian lebih tinggi mengalami diabetes melitus yaitu pasien perempuan (54,1%), pada kategori usia menunjukkan bahwa pada pasien geriatri kelompok usia 60-79 tahun memiliki persentase tertinggi yaitu 72,3%, obat antidiabetes oral yang sering diresepkan adalah golongan biguanid yaitu metformin (49,4%), dari 231 resep pasien geriatri yang mendapatkan terapi obat antidiabetes menunjukkan banyaknya obat yang diresepkan dalam satu resep yaitu 2-4 obat (63,2%). Terdapat potensi interaksi obat pada peresepan tersebut dengan persentase sebesar 78% dimana berdasarkan mekanismenya potensi interaksi yang banyak terjadi adalah secara farmakodinamik (48,94%), sementara jika dilihat berdasarkan tingkat keparahan interaksi obat yang paling banyak terjadi adalah tingkat keparahan moderat (85%).