Detail Cantuman

Teh (Camellia sinensis L.) merupakan komoditas pertanian bernilai ekonomi dan kesehatan tinggi karena mengandung senyawa bioaktif seperti tanin. Tanin berfungsi sebagai metabolit sekunder yang bersifat antioksidan, antimikroba, serta memberikan efek astringen yang memengaruhi kualitas organoleptik dan nilai fungsional teh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar tanin dalam teh hitam orthodox menggunakan metode spektrofotometri ultraviolet dengan katekin sebagai standar pembanding. Sampel diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% melalui metode maserasi, kemudian dianalisis berdasarkan kurva kalibrasi katekin pada panjang gelombang maksimum 222 nm. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar tanin seiring bertambahnya umur pucuk daun teh dari minggu pertama hingga minggu keempat, yaitu sebesar 3,8%, 8,6%, 9,7%, dan 23,4%. Berdasarkan hasil analisis, waktu panen memengaruhi kadar tanin pada teh hitam orthodox. Interval panen yang lebih panjang menghasilkan peningkatan kandungan tanin. Selain itu, spektrofotometri ultraviolet merupakan metode analisis yang sederhana dan presisi untuk mengukur kadar tanin.