Detail Cantuman

Pasien geriatri dengan Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) sering kali mengalami berbagai penyakit penyerta yang memerlukan penggunaan banyak obat secara bersamaan (polifarmasi). Hal ini meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat yang dapat menurunkan efektivitas terapi atau menimbulkan efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi interaksi obat pada pasien geriatri dengan DMT2 di RS Guntur dan mengidentifikasi tingkat keparahan serta mekanismenya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan mengambil data dari rekam medis pasien geriatri yang dirawat selama Januari hingga Desember 2024. Identifikasi interaksi obat dilakukan menggunakan referensi dari Stockley?s Drug Interactions, Drugs.com, dan Medscape. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 285 pasien, ditemukan 675 interaksi obat. Sebagian besar interaksi tergolong tingkat keparahan moderat (63,54%), diikuti oleh minor (33,14) dan mayor (0,58%). Berdasarkan mekanismenya, 57,58% merupakan interaksi farmakodinamik dan 42,42% interaksi farmakokinetik. Kombinasi obat yang paling sering menimbulkan interaksi adalah simvastatin dengan amlodipin, furosemid dengan amlodipin, dan glimepirid dengan klaritromisin. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa potensi interaksi obat pada pasien geriatri dengan DMT2 tergolong tinggi dan memerlukan pemantauan rutin serta peran aktif apoteker klinis untuk meningkatkan keamanan dan efektivitas terapi.