Detail Cantuman

Hiperurisemia merupakan kondisi meningkatnya kadar asam urat dalam darah yang dapat memicu terjadinya gout arthritis dan gangguan fungsi ginjal. Allopurinol sebagai obat sintetik antihiperurisemia sering menimbulkan efek samping seperti gangguan fungsi hati dan reaksi alergi, sehingga diperlukan alternatif pengobatan dari bahan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antihiperurisemia ekstrak etanol buah pepaya (Carica papaya L.) serta menentukan dosis paling efektif dalam menurunkan kadar asam urat pada mencit jantan galur Swiss Webster.Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan metode POCT (Point of Care Testing) untuk mengukur kadar asam urat darah. Sebanyak 24 ekor mencit dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kontrol negatif (aquadest), kontrol positif (Na-CMC 0,5%), pembanding (allopurinol 13 mg/KgBB), serta tiga kelompok uji dengan dosis ekstrak etanol buah pepaya 100 mg/KgBB, 150 mg/KgBB, dan 200 mg/KgBB. Induksi hiperurisemia dilakukan menggunakan jus hati ayam secara oral selama tujuh hari dan kalium oksonat secara intraperitoneal pada hari ke-8. Analisis data dilakukan dengan uji ANOVA dan uji lanjut LSD.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah pepaya mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang berperan sebagai inhibitor enzim xantin oksidase. Dosis 200 mg/KgBB memberikan efek penurunan kadar asam urat paling signifikan dengan efektivitas sebesar 122,7% pada hari ke-22, lebih tinggi dibandingkan kelompok pembanding allopurinol (52,3%).Kesimpulannya, ekstrak etanol buah pepaya (Carica papaya L.) memiliki aktivitas antihiperurisemia yang signifikan, dengan dosis optimal 200 mg/KgBB. Diperlukan penelitian lanjutan terhadap fraksi aktif dan uji toksisitas untuk memastikan keamanan dan potensi pengembangan sebagai fitofarmaka antihiperurisemia.