Detail Cantuman

Pharmaceutical care merupakan perubahan pada pelayanan kefarmasian yang awalnya drug oriented (pelayanan obat) menjadi menjadi patient oriented (pelayanan pasien) untuk mencapai keberhasilan terapi dengan tetap mengutamakan patient safety. Salah satu faktor penunjang dari tercapainya patient safety adalah ketersediaan perbekalan farmasi melalui proses pengadaan yang dipengaruhi oleh proses supply chain dari pihak distributor kepada klinik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pemasok Pedagang Besar Farmasi (PBF) terhadap proses pengadaan di Klinik Utama Bunda Alya Kabupaten Garut. Metode yang digunakan yaitu desain penelitian deskriptif non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif. Kinerja pemasok Pedagang Besar Farmasi diukur dengan pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR). Model hierarki yang ditentukan disesuaikan dengan kegiatan supply chain distributor. Nilai normalisasi dilakukan menggunakan proses normalisasi Snorm De Boer dan dilakukan pembobotan dengan Analytical Hierarchy Process (AHP). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kuesioner kepada Apoteker Pennaggung Jawab, serta dokumentasi data pengadaan selama periode Januari hingga Maret 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan sampel memperoleh nilai > 90 dengan kategori sangat baik. Tiga PBF terbaik berdasarkan nilai akhir adalah PBF 10 (96,43), PBF 7 (96,31), dan PBF 9 (94,77). Tetapi, perolehan nilai kinerja yang tinggi ini tidak berarti bahwa seluruh aspek dalam atribut kinerja telah sempurna.